Beda Tempat Makan, Beda Rasa Makanan

Sunday, April 24, 2011

Babi Panggang, Laguboti
Mungkin karena beda tempat beda pula rasa makanan, bukan? Apalagi kalau sudah beda pulau. Pasti banyak perbedaan di antaranya. Itulah yang saya alami ketika mencicipi makanan khas Batak ini di Jakarta.

Sudah lama saya tidak menikmati BPK(Babi Panggang Karo). Dulu, ketika saya berada di Laguboti atau Medan, tidak susah mendapatkan makanan ini. Hanya berjarak sekitar 30-100 meter dari tempat tinggal sudah terdapat rumah makan khas Batak. Dan karena dekat, hampir setiap minggu atau setiap dua minggu  sekali saya menyempatkan diri menyantap makanan ini. Tetapi beda ceritanya ketika merantau ke Jakarta, sangat sulit menemukan makanan ini. Nah, pada suatu kesempatan yang lalu, saya dan beberapa teman saya berkesempatan pergi untuk menikmati makanan khas Batak ini di Jakarta.

Lokasi yang paling populer untuk menikmati BPK di Jakarta adalah di wilayah Cililitan. Bisa naik TransJakarta rute 9 yang ke arah Pinang Ranti.

Sampai di Cililitan, kami memesan BPK satu kilo. Eits, tunggu dulu, biar jangan salah persepsi, satu kilo itu di rame-ramekan oleh 5 orang kok. Bukan masing-masing.

Nah, disinilah terjadi pemberontakan lidah ketika menyantap BPK di Jakarta. Ada rasa yang berbeda. BPK-nya sudah di goreng terlebih dahulu dan kemudian dipanggang sebentar dengan olesan kecap manis. Alhasil rasa yang di bayang-bayangkan dari tempat kost tidak pas. BPK ini jadi lebih terasa seperti Babi Goreng ketimbang Babi Panggang. Dan juga karena di panggang dengan olesan kecap manis, BPK-nya jadi manis. Tiba-tiba langsung inget dengan rasa sambal di sini. Sambal pun bukan pedas, tetapi manis. T_T

Namun tak apalah, karena sudah kepingin sekali menyantap BPK, saya pun menghabiskan seperempat kilo daging jadinya.

Tiung atau Terong belanda
Sudah puas dengan BPK, kami pesan jus. Karena dulu, ketika di Laguboti saya suka pesan jus Tiung, maka kali ini saya juga mau mencobanya sekaligus mengetahui apa perbedaan Jus Tiung Laguboti dengan Jus Tiung Cililitan. Oh iya, mungkin di Jakarta ini, namanya jus terong belanda, jadi gak usah bingung nyari jus tiung di daftar menu karena memang gak ada. Yang ada jus terong belanda. Setelah di hidang, tak sabar mau meneguknya dan ups, jus-nya manis. Wah, kalau jus Tiung di Laguboti, asem. Karena memang buah Tiung itu sendiri asam. Menurut perkiraan saya, mungkin jus ini sudah di campur dengan gula yang banyak. Lagi-lagi tidak sesuai dengan lidah.

Tak apalah, memang saya yang harus menyesuaikan lidah di sini. Seandainya bisa ngirim langsung makanan dari Laguboti ke jakarta secara cepat. Tabo nai poang.

Sumber foto :

  1. BPK
  2. Tiung

0 komentar:

Post a Comment

 
Batak Perantau © 2011